Jumat, 27 Februari 2015


NAMA            : SYNTHIA D.S
KELAS           : 9H

1.      TAHAPAN ALUR CERPEN

-     Paparan :
      Pagi hari sapaan matahari aku berjalan sendiri dengan membawa tas bergegas untuk berangkat ke sekolah. Pagi ini aku merasa sedang tidak enak badan tapi aku memaknsakan untuk pergi ke sekolah,jam tanganku sudah menunjukkan pukul tujuh sudah saatnya aku cepat cepat berlari menuju gerbang sekolah yang sudah terlihat didepanku. Aku berlari mempercepat langkahku agar tidak terlambat pergi kesekolah. Aku bertemu dengan pak satpam penjaga gerbang sekolahku .
-          Awal konflikasi
Aku melihat sekawanan geng sekolahku yang terkenal kuat menghajar salah satu temanku hingga dia terlihat berlumuran darah, aku tak tega melihatnya tapi aku tidak punya kekuatan untuk melawannya. Geng itu melihat ke arahku dan aku segera berlari bersembunyi, rupanya dia mengejarku. Aku tak tau harus bersembunyi dimana. Bel masuk masih namun aku
masih tetap di kejar sekawanan geng itu. Aku tak tau harus berbuat apa. Aku bersembunyi di ruangan gudang tempat penyimpanan barang barang bekas. Aku takut di keroyok oleh geng itu jujur saja geng itu tak takut dengan perempuan. Rasa cemas makin terasa kali ini aku tak dapat mengikuti pelajaran yang harusnya dapat aku ikuti.

-          Konflikasi
 Semakin lama gudang ini semakin gelap. Tak terasa ternyata aku tertidur di sana aku takut akan kegelapan, namun apa daya jika aku keluar maka aku akan habis di tangan mereka. Dio seorang pemimpin geng yang punya dendam padaku. Karena saat itu aku pernah melaporkannya ke kepala sekolah dan dia hampir di keluarkan dari sekolah , awalnya aku tak takut akan ancaman itu namun lama lama dia semakin mengincarku dan ingin membunuhku. Terdengar suara mendekati gudang itu aku takut jika itu Dio. Semakin terdengar jelas suara itu aku semakin takut akan hal itu. Aku menggigit tas yang aku bawa agar aku tak mengeluarkan suara sedikitpun. Pintu gudang terbuka aku sangat takut jika aku akan mati disini.

-          Klimaks
Pintu itu semakin terbuka lebar aku tak berani melihat ke arah asal datangnya suara. Suara itu terdengar memanggil namaku. “ Ila, udah deh jangan terus sembunyi nanti kamu mati disini lho hahaha...”. Suara itu semakin membuatku takut aku pasrah dengan keadaan yang ada mungkin takdirku mati disini. “ Yakin masih mau bertahan di sini aku nggak bakal nyakitin kamu mungkin hanya membuat nyawamu melayang.”.Aku takut dengan ancaman itu. “ Apa yang kau lakukan disini Andy ? , sudahlah jangan berpura pura menjadi Dio hahaha” tiba tiba aku mendengar suara itu. Aku keluar dari persembunyianku dan dia menngulurkan tangannya untuk membantuku , aku terkejut karena dia mengulurkan tangannya padaku.

-          Anti Klimaks

Andy cowok keren itu menolongku. Aku masih tak percaya akan hal itu. Seorang ketua osis yang mengetahui persembunyianku. Dia juga yang telah membantuku meloloskan diri dari Dio. Andy berjanji akan melindungiku. Aku bersyukur karena aku tak mati disini. Aku baru tau jika Dio dan Andy memiliki kesamaan wajah. Perbedaannya adalah Andy lebih tirus dan lebih terlihat baik daripada Dio. Beberapa saat setelahya Dio datang menghampiriku dan Andy , dia ingin menghajarku namun Andy melarangnya dan dia membelaku. Saat itu juga Andy mengatakan bahwa Dio adalah kembarannya , aku terkejut setengah mati. Saat itu juga Dio mengatakan bahwa ingin balas dendam denganku

-          Solusi

Andy melarangnya untuk menghajarku. Dio masih tetap ngoto akan membunuhku di sini juga. Andy berusaha meluruskan masalaha ini namun Dio sudah geram dan dia melayangkan sebuah tonjokan tepat di wajah Andy. Andy hanya diam tanpa membalasnya. Aku semakin takut akan hal itu. Namun saat itu juga Dio berhenti menghajar Andy dan berterima kasih padaku karena telah membuat Andy berubah. Ternyata selama ini Andy lah pemimpin geng itu namun sengaja di gantikan oleh Dio. Kini Andy telah berubah menjadi seseorang yang lebih baik dan meminta Dio sebagai penggantinya dalam geng itu. Akhirnya Dio, Andy dan aku kita sepakat untuk berdamai dan membubarkan geng yang selama ini telah mereka bentuk. Kini sekolahku bisa hidup damai tanpa pertengkaran dan kekerasan yang selama ini menjadi tradisi disini.




 CONTOH CERPEN


      Pagi hari sapaan matahari aku berjalan sendiri dengan membawa tas bergegas untuk berangkat ke sekolah. Pagi ini aku merasa sedang tidak enak badan tapi aku memaknsakan untuk pergi ke sekolah,jam tanganku sudah menunjukkan pukul tujuh sudah saatnya aku cepat cepat berlari menuju gerbang sekolah yang sudah terlihat didepanku. Aku berlari mempercepat langkahku agar tidak terlambat pergi kesekolah. Aku bertemu dengan pak satpam penjaga gerbang sekolahku .
Aku melihat sekawanan geng sekolahku yang terkenal kuat menghajar salah satu temanku hingga dia terlihat berlumuran darah, aku tak tega melihatnya tapi aku tidak punya kekuatan untuk melawannya. Geng itu melihat ke arahku dan aku segera berlari bersembunyi, rupanya dia mengejarku. Aku tak tau harus bersembunyi dimana. Bel masuk masih namun aku masih tetap di kejar sekawanan geng itu. Aku tak tau harus berbuat apa. Aku bersembunyi di ruangan gudang tempat penyimpanan barang barang bekas. Aku takut di keroyok oleh geng itu jujur saja geng itu tak takut dengan perempuan. Rasa cemas makin terasa kali ini aku tak dapat mengikuti pelajaran yang harusnya dapat aku ikuti.
Semakin lama gudang ini semakin gelap. Tak terasa ternyata aku tertidur di sana aku takut akan kegelapan, namun apa daya jika aku keluar maka aku akan habis di tangan mereka. Dio seorang pemimpin geng yang punya dendam padaku. Karena saat itu aku pernah melaporkannya ke kepala sekolah dan dia hampir di keluarkan dari sekolah , awalnya aku tak takut akan ancaman itu namun lama lama dia semakin mengincarku dan ingin membunuhku. Terdengar suara mendekati gudang itu aku takut jika itu Dio. Semakin terdengar jelas suara itu aku semakin takut akan hal itu. Aku menggigit tas yang aku bawa agar aku tak mengeluarkan suara sedikitpun. Pintu gudang terbuka aku sangat takut jika aku akan mati disini.
Pintu itu semakin terbuka lebar aku tak berani melihat ke arah asal datangnya suara. Suara itu terdengar memanggil namaku. “ Ila, udah deh jangan terus sembunyi nanti kamu mati disini lho hahaha...”. Suara itu semakin membuatku takut aku pasrah dengan keadaan yang ada mungkin takdirku mati disini. “ Yakin masih mau bertahan di sini aku nggak bakal nyakitin kamu mungkin hanya membuat nyawamu melayang.”.Aku takut dengan ancaman itu. “ Apa yang kau lakukan disini Andy ? , sudahlah jangan berpura pura menjadi Dio hahaha” tiba tiba aku mendengar suara itu. Aku keluar dari persembunyianku dan dia menngulurkan tangannya untuk membantuku , aku terkejut karena dia mengulurkan tangannya padaku.
Andy cowok keren itu menolongku. Aku masih tak percaya akan hal itu. Seorang ketua osis yang mengetahui persembunyianku. Dia juga yang telah membantuku meloloskan diri dari Dio. Andy berjanji akan melindungiku. Aku bersyukur karena aku tak mati disini. Aku baru tau jika Dio dan Andy memiliki kesamaan wajah. Perbedaannya adalah Andy lebih tirus dan lebih terlihat baik daripada Dio. Beberapa saat setelahya Dio datang menghampiriku dan Andy , dia ingin menghajarku namun Andy melarangnya dan dia membelaku. Saat itu juga Andy mengatakan bahwa Dio adalah kembarannya , aku terkejut setengah mati. Saat itu juga Dio mengatakan bahwa ingin balas dendam denganku
Andy melarangnya untuk menghajarku. Dio masih tetap ngoto akan membunuhku di sini juga. Andy berusaha meluruskan masalaha ini namun Dio sudah geram dan dia melayangkan sebuah tonjokan tepat di wajah Andy. Andy hanya diam tanpa membalasnya. Aku semakin takut akan hal itu. Namun saat itu juga Dio berhenti menghajar Andy dan berterima kasih padaku karena telah membuat Andy berubah. Ternyata selama ini Andy lah pemimpin geng itu namun sengaja di gantikan oleh Dio. Kini Andy telah berubah menjadi seseorang yang lebih baik dan meminta Dio sebagai penggantinya dalam geng itu. Akhirnya Dio, Andy dan aku kita sepakat untuk berdamai dan membubarkan geng yang selama ini telah mereka bentuk. Kini sekolahku bisa hidup damai tanpa pertengkaran dan kekerasan yang selama ini menjadi tradisi disini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar